Jumat, 17 Mei 2013

Makalah IUFD

.


KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas tentang “Intra Uterine Fetal Death (IUFD) ”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Asuhan Kebidanan IV yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kelancaran dan kemudahan bagi kita semua.



Yogyakarta, April 2013

   Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu kejadian yang selalu ditunggu-tunggu oleh pasangan suami-istri. Saat ini, pada umumnya seorang ibu sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh demi kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungannya. Meskipun demikian, hal-hal yang dapat mengganggu proses kehamilan masih saja tidak dapat dihindari. Salah satunya adalah kematian janin dalam rahim.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kematian janin dalam rahim. Di Negara maju dengan sistem kesehatan yang telah mapan, kematian akibat kelainnan congenital merupakan kasus yang menonjol, sedangkan dinegara yang sedang berkembang ada banyak factor penyebab yang menonjol seperti infeksi, asuhan antenatal yang tidak prima, status ekonomi yang rendah, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Defenisi kematian janin menurut World Health Organization (WHO) dan American College of Obtetricians and Gynecologists telah merekomendasikan bahwa kematian janin adalah kematian pada usia kehamilan 22 minggu atau lebih dan berat janin 500 gram atau lebih. Sedangkan menurut WHO Expert Committee on the Prevention of Perinatal Morbidity and Mortality ( 19709 ) menganjurkan agar dalam perhitungan statistik yang dianamakan kematian janin ialah kematian janin yang pada waktu lahir berat badannya di atas 1000 gram.



1.2  Rumusan Masalah

   Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka kami mendapat beberapa permasalahan yang akan kami uraikan antara lain sebagai berikut :
a.       Apakah definisi dari IUFD?
b.      Bagaimana klasifikasi IUFD?
c.       Bagaimana etiologi IUFD?
d.      Bagaimana manifestasi klinis IUFD?
e.       Apa saja factor resiko IUFD?
f.       Bagaimana patofisiologi IUFD?
g.      Bagaimana penekakkan diagnosis IUFD?
h.      Bagaimana penatalaksanaan IUFD?

1.3  Tujuan

1.      Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah untuk dapat memaparkan dan menjelaskan intra uterin fetal deat.
2.      Tujuan Khusus
Setelah kami paparkan tujuan umum kami membuat makalah ini juga mempunyai tujuan khusus yang hendak kami capai adalah untuk mengetahui dan memahami  serta kami dapat mengimplementasikan ilmu kesehatan. Untuk pengetahuan kami dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.



BAB II

ISI

2.1  DEFINISI

Kematian janin dalam kandungan disebut Intra Uterin Fetal Death (IUFD), yakni kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada trimester kedua dan atau yang beratnya 500 gram. Jika terjadi pada trimester pertama disebut keguguran atau abortus.
Ada juga pendapat lain yang mengatakan kematian janin dalam kehamilan adalah kematian janin dalam kehamilan sebelum proses persalinan berlangsung pada usia kehamilan 28 minggu ke atas atau berat janin 1000 gram ke atas.

2.2  KLASIFIKASI

Kematian janin dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu:
1.      Golongan I: kematian sebelum massa kehamilan mencapai 20 minggu penuh
2.      Golongan II: kematian sesudah ibu hamil 20-28 minggu
3.      Golongan III: kematian sesudah masa kehamilan >28 minggu (late fetal death)
4.      Golongan IV: kematian yang tidak dapat digolongkan pada ketiga golongan di atas.

2.3  ETIOLOGI

1.      Fetal, penyebab 25-40%
1)      Anomali/malformasi kongenital mayor : Neural tube defek, hidrops, hidrosefalus, kelainan jantung congenital
2)      Kelainan kromosom termasuk penyakit bawaan.
Kematian janin akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi saat kematian sudah terjadi, melalui otopsi bayi. Jarang dilakukan pemeriksaan kromosom saat janin masih dalam kandungan. Selain biayanya mahal, juga sangat berisiko. Karena harus mengambil air ketuban dari plasenta janin sehingga berisiko besar janin terinfeksi, bahkan lahir prematur.

3)      Kelainan kongenital (bawaan) bayi
Yang bisa mengakibatkan kematian janin adalah hidrops fetalis, yakni akumulasi cairan dalam tubuh janin. Jika akumulasi cairan terjadi dalam rongga dada bisa menyebabkan hambatan nafas bayi. Kerja jantung menjadi sangat berat akibat dari banyaknya cairan dalam jantung sehingga tubuh bayi mengalami pembengkakan atau terjadi kelainan pada paru-parunya.
4)      Janin yang hiperaktif
Gerakan janin yang berlebihan -apalagi hanya pada satu arah saja- bisa mengakibatkan tali pusat yang menghubungkan ibu dengan janin terpelintir. Akibatnya, pembuluh darah yang mengalirkan suplai oksigen maupun nutrisi melalui plasenta ke janin akan tersumbat. Tak hanya itu, tidak menutup kemungkinan tali pusat tersebut bisa membentuk tali simpul yang mengakibatkan janin menjadi sulit bergerak. Hingga saat ini kondisi tali pusat terpelintir atau tersimpul tidak bisa terdeteksi. Sehingga, perlu diwaspadai bilamana ada gejala yang tidak biasa saat hamil.
5)      Infeksi janin oleh bakteri dan virus

2.      Placental, penyebab 25-35%
1)      Abruption,  Solusio plasenta
2)      Kerusakan tali pusat
3)      Infark plasenta
4)      Infeksi plasenta dan selaput ketuban
5)      Intrapartum asphyxia
6)      Plasenta Previa
7)      Twin to twin transfusion S
8)      Chrioamnionitis
9)      Perdarahan janin ke ibu


3.      Maternal, penyebab 5-10%
1)      Antiphospholipid antibody
2)      DM
3)      Hipertensi
4)      Trauma
5)      Abnormal labor
6)      Sepsis
7)      Acidosis/ Hypoxia
8)      Ruptur uterus
9)      Postterm pregnancy
10)  Obat-obat
11)  Thrombophilia
12)  Cyanotic heart disease
13)  Epilepsy
14)  Anemia berat
15)  Kehamilan lewat waktu (postterm)
Kehamilan lebih dari 42 minggu. Jika kehamilan telah lewat waktu, plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya akan berkurang. Janin akan kekurangan asupan nutrisi dan oksigen. Cairan ketuban bisa berubah menjadi sangat kental dan hijau, akibatnya cairan dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru janin. Hal ini bisa dievaluasi melalui USG dengan color doppler sehingga bisa dilihat arus arteri umbilikalis jantung ke janin. Jika demikian, maka kehamilan harus segera dihentikan dengan cara diinduksi. Itulah perlunya taksiran kehamilan pada awal kehamilan dan akhir kehamilan melalui USG.
4.      Sekitar 10 % kematian janin tetap tidak dapat dijelaskan.Kesulitan dalam memperkirakan kausa kematian janin tampaknya paling besar pada janin preterm.


2.4  MANISFESTASI KLINIK

1)      DJJ tidak terdengar
2)      Uterus tidak membesar, fundus uteri turun
3)      Pergerakan anak tidak teraba lagi oleh pemeriksa
4)      Palpasi anak menjadi tidak jelas
5)      Reaksi biologis menjadi negatif setelah anak mati kurang lebih 10 hari.
6)      Bila janin yang mati tertahan 5 minggu atau lebih, kemungkinan Hypofibrinogenemia 25%.

2.5  FAKTOR RESIKO

1)      Status sosial ekonomi rendah
2)      Tingkat pendidikan ibu yang rendah
3)      Usia ibu >30 tahun atau <20 tahun
4)      Partias pertama dan partias kelima atau lebih
5)      Kehamilan tanpa pengawasan antenatal
6)      Kehamilan tanpa riwayat pengawasan kesehatan ibu yang inadekuat
7)      Riwayat kehamilan dengan komplikasi medik atau obstetrik

2.6  PATOFISIOLOGI

1.      Patologi
Bila janin mati dalam kehamilan yang telah lanjut terjadilah perubahan- perubahan sebagai berikut :
1)      Rigor mostis (tegang mati)
Berlangsung 2,5 jam setelah mati, kemudian lemas kembali.
2)      Stadium maserasi I
Timbul lepuh-lepuh pada kulit, mula-mula terisi cairan jernih tapi kemudian menjadi merah. Stadium ini berlangsung 48 jam setelah mati.
3)      Stadium maserasi II
Lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi merah coklat, stadium ini berlangsung 48 jam setelah anak mati.


4)      Stadium maserasi III
Terjadi kira-kira 3 minggu setelah anak mati. Badan janin sangat lemas, hubungan antara tulang-tulang sangat longgar dan terdapat oedem dibawah kulit.
Kematian janin dapat terjadi akibat gangguan pertumbuhan janin, gawat janin atau kelainan bawaan atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak diobati.

2.7  PENEGAKAN DIAGNOSIS

A.    Anamnesis
a)      Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari atau gerakan janin sangat berkurang.
b)      Ibu merasakan perutnya tidak bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau kehamilan tidak seperti biasanya.
c)      Ibu belakangan ini merasa perutnya sering menjadi keras dan merasakan sakit seperti mau melahirkan.
d)     Penurunan berat badan
e)      Perubahan pada payudara atau nafsu makan
B.     Pemeriksaan Fisik
a)      Inspeksi
·         tidak kelhiatan gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat terutama pada ibu yang kurus
·         Penurunan atau terhentinya peningkatan bobot berat badan ibu
·         Terhentinya perubahan payudara
b)      Palpasi
·         Tinggi fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan ; tdak teraba gerakan- gerakan janin
·         Dengan palpasi yang teliti dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang kepala janin.


c)      Auskultasi
·         baik memakai stetoskop monoral maupun doptone tidak akan terdengan denyut jantung janin
d)     Pemeriksaan Lab
·         reaksi biologis negative setelah 10 hari janin mati
·         hipofibrinogenemia setelah 4-5 minggu janin mati
e)      Pemeriksaan Tambahan
·         Ultrasound: - gerak anak tidak ada
·         denyut jantung anak tidak ada
·         tampak bekuan darah pada ruang jantung janin
·         X-Ray :
a.       Spalding¡’s sign (+) : tulang-tulang tengkorak janin saling tumpah tindih, pencairan otak dapat menyebabkan overlapping tulang tengkorak.
b.      Nanjouk¡’s sign (+) : tulang punggung janin sangat melengkung
c.       Robert¡’s sign (+) : tampak gelembung-gelembung gas pada pembuluh darah besar. Tanda ini ditemui setelah janin mati paling kurang 12 jam
d.      Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah besar janin

2.8  PENATALAKSANAAN

1)      Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam rahim tidak usah terburu-buru bertindak, sebaiknya diobservasi dulu dalam 2-3 minggu untuk mencari kepastian diagnosis.
2)      Biasanya selama masih menunggu ini 70-90 % akan terjadi persalinan yang spontan
3)      Jika pemeriksaan Radiologik tersedia, konfirmasi kematian janin setelah 5 hari. Tanda-tandanya berupa overlapping tulang tengkorak, hiperfleksi columna vertebralis, gelembung udara didalam jantung dan edema scalp.
4)      USG merupakan sarana penunjang diagnostik yang baik untuk memastikan kematian janin dimana gambarannya menunjukkan janin tanpa tanda kehidupan, tidak ada denyut jantung janin, ukuran kepala janin dan cairan ketuban berkurang.
5)      Dukungan mental emosional perlu diberikan kepada pasien. Sebaiknya pasien selalu didampingi oleh orang terdekatnya. Yakinkan bahwa kemungkinan besar dapat lahir pervaginam.
6)       Pilihan cara persalinan dapat secara aktif dengan induksi maupun ekspektatif, perlu dibicarakan dengan pasien dan keluarganya sebelum keputusan diambil.
7)      Bila pilihan penanganan adalah ekspektatif maka tunggu persalinan spontan hingga 2 minggu dan yakinkan bahwa 90 % persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi
8)      Jika trombosit dalam 2 minggu menurun tanpa persalinan spontan, lakukan penanganan aktif.
9)      Jika penanganan aktif akan dilakukan, nilai servik yaitu
·         Jika servik matang,lakukan induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin.
·         Jika serviks belum matang, lakukan pematangan serviks dengan prostaglandin atau kateter foley, dengan catatan jangan lakukan amniotomi karena berisiko infeksi
·         Persalinan dengan seksio sesarea merupakan alternatif terakhir
10)  Jika persalinan spontan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit menurun dan serviks belum matang, matangkan serviks dengan misoprostol:
·         Tempatkan mesoprostol 25 mcg dipuncak vagina, dapat diulang sesudah 6 jam
·         Jika tidak ada respon sesudah 2x25 mcg misoprostol, naikkan dosis menjadi 50mcg setiap 6 jam. Jangan berikan lebih dari 50 mcg setiap kali dan jangan melebihi 4 dosis.
11)  Jika ada tanda infeksi, berikan antibiotika untuk metritis.
12)  Jika tes pembekuan sederhana lebih dari 7 menit atau bekuan mudah pecah, waspada koagulopati
13)   Berikan kesempatan kepada ibu dan keluarganya untuk melihat dan melakukan kegiatan ritual bagi janin yang meninggal tersebut.
14)  Pemeriksaan patologi plasenta adalah untuk mengungkapkan adanya patologi plasenta dan infeksi
15)  Bila setelah 3 minggu kematian janin dalam kandungan atau 1 minggu setelah diagnosis. Partus belum mulai maka wanita harus dirawat agar dapat dilakukan induksi persalinan
16)  Induksi partus dapat dimulai dengan pemberian esterogen untuk mengurangi efek progesteron atau langsung dengan pemberian oksitosin drip dengan atau tanpa amniotomi


ASKEB

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI
Ny. P Umur 24 tahun G1 P0 A0 Ah0 UK 26+5 Minggu dengan IUFD
Di RB Kasih Bunda

No. Register                            : 1206683
Masuk RS tanggal / pukul       : Senin, 5 Maret 2012 / 16.00 WIB
Dirawatdiruang                       : Bersalin

I.     PENGKAJIAN DATA Tanggal :Senin, 5 Maret 2012, Pukul :16.00WIB, Oleh : Bidan
A.    Biodata
                              Ibu                                                       Suami
1.      Nama               : Ny. P                                                 Tn. Y
2.      Umur               : 24 th                                                  27 th
3.      Agama             : Islam                                                 Islam
4.      Suku/Bangsa   : Jawa / Indonesia                               Jawa / Indonesia
5.      Pendidikan      : SMA                                                 SMA
6.      Pekerjaan         : Buruh pabrik                                     Satpam
7.       Alamat                        : Jl. Raya Tajem Gg. Panji No. 05       Jl. Raya Tajem Gg. Panji No. 05
8.      No. Telp          : 0818414000                                      -

B.     Data Subjektif
1.      Alasan datang
Ibu mengatakan hamil 7 bulan dan ingin memeriksakan kehamilan.
2.      Keluhan utama
Ibu mengatakan sudah 3 hari yang lalu tanggal 2 Maret 2012 gerakan janin tidak dirasakan lagi.
3.      Riwayat menstruasi
Menarche        : 13tahun                                 Siklus              :28 hari 
Lama               : 6 hari                                     Teratur             :teratur
Sifat darah      : cair                                        Keluhan           : tidak ada
4.      Riwayat pernikahan
Status pernikahan : sah                       Menikah ke     : 1
Lama                    : 1 tahun                 Usia menikah pertama kali : 23Tahun
           
5.      Riwayat obstetrik: G1 P0 A0 Ah0
Hamil ke-
Persalinan
Nifas
Tanggal
Umur khamiln
Jns prsalinan
Penolong
komplikasi
JK
BB Lahir
Laktasi
Komplikasi
1
Hamil ini





























6.      Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No.
Jenis
Kontrasepsi
Pasang
Lepas
Tgl
Oleh
Tempat
Keluhan
Tgl.
Oleh
Tempat
Alasan
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun











7.      Riwayat kehamilan sekarang
a.       HPHT : 30 Agustus 2011             HPL    : 6 Juni 2012
b.      ANC pertama umur kehamilan     : 12 minggu
c.       Kunjungan ANC
Trimester I
 Frekuensi      :1 kali
 Keluhan        :Muntah
 Komplikasi  : Tidak ada
 Terapi          : B6, B12



Trimester II
Frekuensi     :1 kali
Keluhan       :tidak ada
Komplikasi  :tidak ada
                     Terapi           : kalsium, vica natal
       Trimester III
       Frekuensi  :-
       Keluhan    :-
                   Komplikasi:-
       Terapi        :-

d.      Imunisasi TT
TT 1 : SD 
TT 2 : TT caten
TT 3 : tanggal 4 September 2011
TT 4 : tanggal belum dilakukan
TT 5 : tanggal belum dilakukan
e.       Pergerakan janin selama 12 jam(dalam sehari)
Ibu mengatakan sudah tidak dapat merasakan pergerakan janinnya sejak tanggal 2 Maret 2011.
8.      Riwayat kesehatan
a.       Penyakit yang pernah /sedang diderita (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular seperti (HIV,TBC ,Hepatitis) menurun seperti (DM, Asma, Hipertensi) menahun seperti (Paru–paru , jantung, ginjal.)
b.      Penyakit yang pernah /sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular seperti (HIV,TBC ,Hepatitis) menurun seperti (DM, Asma, Hipertensi) menahun seperti (Paru–paru , jantung, ginjal.)
c.       Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak memiliki keturunan kembar.
d.      Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak pernah menjalani operasi apapun.
e.       Riwayat alergi obat
      Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat.
9.      Pola pemenuhan kebutuhan
Sebelum hamil                                                 Saat  hamil
a.       Nutrisi
Makan
Frekuensi   : 2 x/hari                                  3 x/hari
Jenis          : Nasi,Lauk,Sayur                   Nasi,Lauk,Sayur,buah
Porsi          : 1 piring                                  1 piring
Pantangan : Tidak ada                              Tidak ada
Keluhan     : Tidak ada                              Tidak ada
Minum                                                      
Frekuensi   : 6 x/hari,                                 7-8x/hari
Porsi          : 1 gelas                                   1 gelas
Jenis          : air putih,teh                           air putih,susu,teh
Pantangan : Tidak ada                              Tidak ada
Keluhan     : Tidak ada                              Tidak ada

b.      Pola eliminasi
BAB
Frekuensi   :1 x/hari                                   1 x/hari           
Konsistesi  : Lunak                                    Lunak 
Warna        : khas feses                              khas feses       
Keluhan     : Tidak ada                              Tidak ada


BAK
Frekuensi   : 4 x/hari                                  5-6 x/hari
Konsistesi  : cair                                        cair
Warna        : khas urine                              khas urine
Keluhan     : Tidak ada                              Tidak ada
c.       Pola istirahat
Tidur siang
Lama         : 1 jam/hari                              1 jam/hari                   
Keluhan     : Tidak ada                              Tidak ada
Tidur malam
Lama         : 6 jam/hari                              7 jam/hari                               
Keluhan     : Tidak ada                              Tidak ada
d.      Personal hygiene
Mandi            : 2 x/hari                              3 x/hari                       
Ganti pakaian: 3 x/hari                              3 x/hari
Gosok gigi    : 3 x/hari                               3 x/hari
Keramas       : 3 x/minggu                         3 x/minggu
e.       Pola seksualitas
Frekuensi   : 3 x/minggu                            2 x/minggu                 
Keluhan     : Tidak ada                              Tidak ada
f.       Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, olah raga)
Ibu mengatakan bekerja sebagai buruh pabrik dan mengurus rumah tangga seperti mencuci,memasak,menyapu.

10.  Kebiasaan yang mengganggu kesehatan ( merokok, minum jamu, minuman beralkohol ).
Ibu mengatkan tidak pernah merokok, tidak pernah minum jamu-jamuan, dan minum minuman beralkohol.

11.  Data psikososial, spiritual dan ekonomi ( penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kelahiran, dukungan keluarga, hubungan dengan suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah,  kegiatan sosial, keadaan ekonomi keluarga
Ibu mengatakan suami, keluarga  senang dengan kehamilannya.
Ibu mengatakan suami dan keluarga menerima kehamilannya.
Ibu mengatakan hubungannya dengan suami/keluarga/tetengga baik.
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang perawatan bayi.
Ibu mengatakan rutin melaksanakan sholat 5 waktu
Ibu mengatakan mengikuti kegiatan sosial di sekitaran rumahnya.
Ibu mengatakan keadaan ekonominya cukup.
Ibu mengatakan merasa khawatir dengan keadaan bayi dan dirinya

12.  Pengetahuan ibu ( tentang kehamilan,persalinan,dan nifas)
Ibu mengatakan sudah tahu tanda bahaya kehamilan
Ibu mengatakan sudah lupa mengenai tanda-tanda persalinan
Ibu mengatakan belum mengetahui tentang laktasi
13.  Lingkungan yang berpengaruh ( sekitarrumahdanhewanpeliharaan)
Ibu mengatakan lingkungan rumah bersih dan tidak memelihara hewan peliharaan.
Lingkungan sekitar rumah ibu adalah rumah penduduk.

C.     DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan umum
Keadaan umum          : Cemas                      
Kesadaran                  : Composmentis
Status emosional        : Stabil
Tanda vital sign         
            Tekanan darah             : 110/80 mmHg                       Nadi                : 84 x/menit
            Pernapasan                  : 22 x/menit                             Suhu                : 36,5 0C
Berat badan                 : 49 kg                                     Tinggi badan   :158 cm
2.      Pemeriksaan fisik
Kepala                        : Mesochepal, tidak ada benjolan, kulit kepala bersih
     Rambut           : Hitam, lurus, tidak berketombe
     Muka               : Bulat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum
            Mata                : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, bersih
            Hidung        :Tidak ada polip,bersih, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung
            Mulut              : Tidak ada stomatitis, tidak ada gigi berlubang, bibir tidak kering
            Telinga             : Simetris, tidak ada serumen
            Leher               : Tidak ada pembesaran kelenjar parotis, tiroid, vena jugularis
            Dada                : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
            Payudara           :Bentuk simetris, puting susu menonjol, tidak ada massa atau benjolan,aerola hiperpigmentasi 
            Abdomen        : Tidak ada bekas operasi, tampak tegang, terdapat linea nigra.
Palpasi Leopold
Leopold I          :TFU 2 jari di atas pusat (20cm) teraba bulat, keras, melenting kepala.
Leopold II         :Teraba keras memanjang datar seperti papan di sebelah kiri   perut ibu punggung. Teraba bagian kecil-kecil di sebelah kanan perut ibu ekstermitas.
            Leopold III     : Teraba bulat, keras tidak melenting bokong.
            Leopold IV     : Konvergen.
Osborn test      : Tidak di lakuakan
Pemeriksaan Mc. Donald
TFU                 : 20 cm,           TBJ      : (20-12) x 155 = 1240 gram
Auskultasi
DJJ                  : (-)
Ekstremitas atas   : Simetris, gerakan ri lengkap, tidak oedem, LILA : 25,5 cm
Ekstremitas bawah : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap, tidak oedem,                            reflek patela (+)
Genetalia luar      : Bersih, tidak ada pengeluaran, tidak ada peradangan
        Pemeriksaan panggul (bila perlu) : Tidak dilakukan

3.      Pemeriksaan Penunjang          Tanggal : 5 Maret 2012 , Pukul: 16.15 WIB
     USG : DJJ (-), gerakan janin (-), uterus mengecil
4.      Data Penunjang
     Tidak ada

II.            INTERPRETASI DATA
A.    Diagnosa Kebidanan
Seorang ibu Ny. P umur 24 tahun UK 26+5 minggu  G1P0A0Ah0 hidup, mati, letbok, intrauterine, inpartu kala 1 fase aktif dengan IUFD.
Data Dasar :
       DS :          Ibu mengatakan ini hamil yang pertama
                        Ibu mengatakan berumur 24 tahun
                        Ibu mengatakan HPHT  30 Agustus 2011
            Ibu mengatakan hamil 7 bulan dan sudah 3 hari yang lalu gerakan janinnya tidak dirasakan.
DO :         Keadaan umum : Cemas                    
Kesadaran         : Composmentis
Tanda vital sign
                        Tekanan darah : 110/80 mmHg                       Nadi                : 84 x/menit
                        Pernapasan      : 22 x/menit                             Suhu                : 36,5 0C
Berat badan     : 49 kg                                     Tinggi badan   :158 cm
TBJ                  : 1240 gram, DJJ (-)                Lila                  : 25,5 cm
Leopod I         : Kepala
Leopod II        : Puki Punggung , Puka Ekstremitas
Leopod III      : Bokong
Leopod IV      : Konvergen
B.     Masalah
       Ibu merasa cemas

       Data dasar :
       Tidak ada
III.            IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
1.      Potensial terjadi infeksi
2.      Potensial terjadi kuagulasi

IV.            ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
A.    Mandiri
Pemeriksaan Antenatal
B.     Kolaborasi
Dengan Dr. SpOG untuk melahirkan janin yang telah mati
C.     Merujuk
Tidak ada

V.            PERENCANAAN                       Tanggal : 5 Maret 2012,  Pukul : 16.25 WIB, Oleh :Bidan
1.      Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
2.      Berikan motivasi pada ibu dan keluarga
3.      Beritahu keluarga tentang tindakan yang akan di lakukan
4.      Berikan Informed Choice
5.      Berikan Informed Consent
6.      Lakukan tindakan
7.      Lakukan evaluasi keadaan ibu



VI.            PELAKSANAAN                     Tanggal : 5 Maret 2012,  Pukul :16.30 WIB, Oleh :Bidan
1.      Memberitahu pada ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan, supaya ibu mengetahui akan keadaannya, yaitu bahwa janin dalam kandungan ibu telah meninggal yang ditandai dengan tidak adanya gerakan janin yang dirasakan oleh ibu dan tidak tedengarnya DJJ saat pemeriksaan berlangsung, TD: 110/80 mmhg, N : 84 x/menit, S:36,5 0C R : 22 x/menit
2.      Memberikan motivasi dan dukungan mental kepada ibu dan keluarga agar ibu dan keluarga sabar dan dapat menerima keadaan yang terjadi. Memberi dukungan dan pendampingan pada ibu untuk tetap tabah dan menyerahkan segalanya pada yang lebih berkuasa, yaitu Tuhan. Ibu mengatakan sudah dapat menerima kematian bayinya dan mengatakan ikhlas atas hal tersebut.
3.      Memberitahu ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan agar janin sesegera mungkin dilahirkan yaitu bidan berkolaborasi dengan Dr. obgin yang nantinya ibu akan dilakukan pemberian misoprostol 100 mg intravaginal, yang dapat diulangi 1 kali 6 jam sesudah pemberian pertama.
4.      Memberikan Informed Choice kepada ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan untuk segera melahirkan janin supaya tidak menggangu kesehatan ibu
5.      Memberikan Informed Consent kepada ibu dan keluarga untuk menandatangani keputusan yang sudah di ambil.
6.      Melakukan tindakan dari keputusan yang sudah di ambil:
a.       Misoprostol 100 mg intravaginal, yang dapat diulangi 1 kali 6 jam sesudah pemberian pertama.
b.      Pemasangan batang laminaria selama 12 jam.
c.       Pemberian tetes oksitosin 5 IU dalam dekstrose 5% mulai 20 tetes per menit sampai maksimal 60 tetes per menit.
d.      Kuretasi tajam
Catatan: dilakukakan histerotomi bila upaya melairkan pervaginam dianggap tidak berhasil atau atas indikasi ibu, dengan sepengetahuan konsulen.
7.      Melakukan observasi  keadaan ibu meliputi tanda-tanda vital.


VII.            EVALUASI         Tanggal : 5 Maret 2012,  Pukul: 17.00 WIB, Oleh: Bidan
1.      Ibu dan keluarga sudah mengerti dengan hasil pemeriksaanya.
2.      Ibu dan keluarga sudah diberikan motivasi ditandai ibu dan keluarga tidak cemas dan menerima tindakan yang akan dilakuakan.
3.      Ibu dan keluarga sudah mengerti tindakan yang akan dilakukan
4.      Ibu dan keluarga sudah diberikan Informed Choice dan sudah mengambil keputusan.
5.      Ibu dan keluarga sudah diberikan Informed Consent dan setuju atas tindakan yang diambil.
6.      Tindakan sudah dilakukan.
7.      Ibu sudah di observasi keadaan ibu sudah membaik.


BAB III

PENUTUP


3.1  KESIMPULAN

Intra Uterin Fetal Death (IUFD), yakni kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada trimester kedua dan atau yang beratnya 500 gram. pendapat lain yang mengatakan kematian janin dalam kehamilan adalah kematian janin dalam kehamilan sebelum proses persalinan berlangsung pada usia kehamilan 28 minggu ke atas atau berat janin 1000 gram ke atas.
Penyebab dari kematian janin intra uterine yang tidak dapat diketahui sekitar 25-60%, insiden meningkat seiring dengan peningkatan usia kehamilan. Pada beberapa kasus yang penyebabnya teridentifikasi dengan jelas, dapat dibedakan berdasarkan penyebab dari faktor janin, maternal dan patologi dari plasenta.

3.2  SARAN

1.      Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih mendalami kembali  teori persalinan  dan IUFD sehingga dapat memberikan asuhan kebidanan yang tepat dan efektif sesuai dengan teori yang ada. Dengan praktik kebidanan ini mahasiswa dapat menggali dan mendapatkan pengalaman hendaknya lebih aktif selama berada di lahan praktek.



DAFTAR PUSTAKA


Cunningham, Gary, dkk.2006. Obstetri William ed.21. Jakarta.EGC
Mochtar, Rustam.1998, Sinopsis Obstetri. Jakarta.EGC
Prawiroharjo, Sarwono.2003.IlmuKebidanan.Jakarta.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Varney, Helen Dkk.2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan ed.4 vo1. Jakarta.EGC
Nendra-nanda http://nendria-nanda.blogspot.com/2012/05/asuhan-kebidanan-pada-nyr-g1-p0000.html DI Akses pada tanggal 21 April 2013, Pukul 15.00 WIB

0 comments

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar